Diskusi 3

ALFINA SALSABILA (2123600035/UPS TEGAL)

ALFINA SALSABILA (2123600035/UPS TEGAL)

Number of replies: 1

Menurut analisis saya, tantangan terbesar dalam mengimplementasikan demokrasi di tingkat pemerintahan desa adalah kurangnya kesadaran politik. Banyak warga desa yang kurang memahami hak dan kewajiban mereka dalam sistem demokrasi. Kurangnya pendidikan mengenai politik juga menjadi faktor utama rendahnya kesadaran politik di tingkat desa. Mayoritas warga desa memilih dalam pemilu mengikuti sebuah budaya/tradisi, misalnya mereka sedari dulu terbiasa memilih partai A maka secara turun temurun keluaga itu akan terus memilih partai A tanpa melakukan pertimbangan dan melihat latar belakangnya karena mereka sudah percaya dengan partai tersebut. Ada pula warga yang berfikir politik itu tidak penting karena mereka berfikir siapapun yang menang tidak ada pengaruhnya bagi mereka. Kondisi ekonomi juga menjadi tantangan demokrasi dalam perpolitikan di tingkat desa. Ada Istilah money politik atau membeli suara. Mereka dibayar untuk mencoblos para pencalon. Tindakan money politik ini bisa dikatakan sudah menjadi rahasia publik yang sudah biasa terjadi.

 

Tantangan terbesar otonomi di tingkat pemerintahan desa yaitu Keterbatasan Kapasitas Sumber Daya Manusia. Banyak desa yang masih menghadapi tantangan dalam hal kapasitas manajerial dan teknis. Keterbatasan ini dapat menghambat efektivitas program pembangunan yang dirancang. Kurangnya kualitas Sumber daya manusia dalam tingkat desa karena kurangnya kompetensi dan pelatihan untuk masyarakat. Minimnya edukasi dan pelatihan tentang bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang ada secara maksimal menjadi tantangan dalam otonomi desa. Misalnya di Papua, papua kaya akan sumber daya alam akan tetapi masyarakat di sana belum mempunyai kompetensi dalam mengelola sumber saya tersebut sehingga Negara lain lah yang memanfaatkan sumber daya yang ada di Papua. Kurangnya pelatihan bisa disebabkan karena tidak adanya anggaran untuk mengadakan sebuah pelatihan bagi masyarakat. Tanpa adanya dana maka cukup sulit untuk mengadakan sebuah pelatihan, workshop, seminar, maupun program lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM.

In reply to First post

Re: ALFINA SALSABILA (2123600035/UPS TEGAL)

by NI MADE DEWI PURNAMA SARI -
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa

Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (alfina salsabila) sampaikan tersebut mengenai Keterbatasan Kapasitas Sumber Daya Manusia, menurut saya tantangan terbesar dalam pelaksanaan otonomi di tingkat pemerintahan desa adalah keterbatasan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Meskipun desa telah diberikan kewenangan lebih besar untuk mengelola urusan mereka sendiri, kemampuan perangkat desa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan seringkali terbatas. Banyak perangkat desa yang belum memiliki keterampilan teknis maupun manajerial yang memadai, terutama dalam hal pengelolaan keuangan, administrasi, serta pelaksanaan proyek infrastruktur. Hal ini menghambat efektivitas otonomi desa dan berpotensi menimbulkan masalah seperti penyalahgunaan dana desa atau proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, keterbatasan akses terhadap pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan juga memperburuk situasi, sehingga peningkatan kapasitas SDM di desa menjadi kebutuhan mendesak untuk memastikan otonomi desa berjalan sesuai dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Sekian dan Terimakasih