Menurut saya tantangan utama dalam pengimplementasian demokrasi di tingkat pemerintahan desa adalah mengenai rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap pemerintahan setempat. Hal ini disebabkan karna, kurannya edukasi mengenai politik, yang membuat masyarakat merasa bahwasanya politik itu tidaklah penting dan partisipasi mereka juga tidaklah berarti karna melihat banyaknya elite-elite politik yang mendominasi di desa mereka. Selain itu, rendah partisipasi masyarakat dalam pemerintahan desa disebabkan karna ketika penyusunan program pembangunan desa mereka tidak dilibatkan sehingga mereka tidak memilki keterikatan dengan program tersebut. Dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan dapat menyebakan terjadinya tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan karna tidak adanya control masyarakat terhadap pemerintahan dan tersebutlah yang menjadi kesempatan bagi para pejabat setempat untuk Melakukan penyalahgunaan.
Adapun untuk tantangan utama dalam pengimplementasian otonomi di tingkat pemerintahan desa menurut saya adalah masih tingginya tingginya angka dalam kasus KKN yang ada di desa-desa di Indonesia, yang disebabkan karna kurangnya fungsi masyarakat sebagai alat control atau pengawasan terhadap kinerja dari para pejabat desa. Adanya hubungan kekeluargaan yang dekat dengan penguasa setempat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya nepotisme dimana para elite tersebut memiliki akses dan control terhadap sumber daya ekonomi yang pada akhirnya mereka dapat mendominasi hasil dari proses pemilu. Dan rendahnya tingkat pendidikan di masyarakat juga mempengaruhi tingkat kesadaran dan pemahaman mereka terhadap etika dan tata kelola pemerintahan desa yang baik.