Menurut saya, Tantangan terbesar dalam implementasi demokrasi di level pemerintahan desa yaitu yang pertama kurangnya kesadaran politik. Tanpa pemahaman yang memadai tentang hak dan kewajiban, warga desa cenderung pasif dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan, yang pada gilirannya mengurangi kualitas demokrasi itu sendiri. yang kedua, Dominasi Elit Lokal. Dominasi elite dapat menciptakan ketidakadilan dalam representasi. Ketika keputusan diambil tanpa melibatkan suara masyarakat yang lebih luas, hal ini mengarah pada ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap proses demokrasi. Ini menuntut transparansi dan mekanisme partisipatif yang lebih baik. Dan yang terkahir, Akses Terbatas ke Informasi. Tanpa akses yang memadai terhadap informasi, warga desa tidak dapat membuat keputusan yang berinformasi. Penggunaan data offline menghambat partisipasi, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan transparansi dan distribusi informasi.
Sedangkan tantangan terbesar dalam implementasi otonomi di pemerintahan desa yaitu : Ketidakmerataan Sumber Daya. Sumber daya yang tidak merata antara desa dapat menyebabkan ketimpangan dalam pembangunan. Desa yang kaya sumber daya cenderung lebih maju, sementara yang lainnya tertinggal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang lebih inklusif dan berkeadilan perlu diterapkan. Kemudian Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang. Otonomi yang lebih besar meningkatkan risiko penyalahgunaan wewenang. Tanpa pengawasan yang kuat, dana desa dapat disalahgunakan, mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa. Pengawasan dan akuntabilitas harus diperkuat untuk mencegah hal ini.Keterbatasa Dan yang terakhir, Keterbatasan Kapasitas Sumber Daya Manusia. Keterbatasan dalam manajerial dan teknis menghambat efektivitas program-program pembangunan. Pendidikan dan pelatihan bagi aparatur desa sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja dalam pelaksanaan kebijakan.