Diskusi dan Tanya Jawab

SITI FAUZIAH 2388201022

SITI FAUZIAH 2388201022

oleh SITI FAUZIAH -
Jumlah balasan: 0

Penghilangan atau penambahan fonem dalam bahasa Indonesia dapat mengubah arti atau pengucapan kata secara signifikan, karena fonem adalah unit terkecil dalam bahasa yang dapat membedakan makna kata. Mari kita bahas pengaruh dari penghilangan dan penambahan fonem seperti /a/, /h/, atau /k/:

 

1. Penghilangan Fonem

 

/a/: Penghilangan fonem vokal seperti /a/ bisa mengubah arti atau bahkan membuat kata tidak dapat dipahami. Misalnya:

 

Kapal (perahu) menjadi Kpal (bukan kata yang bermakna, jika /a/ dihilangkan).

 

Makan (kegiatan makan) menjadi Mkn (bukan kata yang berarti).

 

 

/h/: Penghilangan /h/ juga bisa mengubah arti kata atau membuatnya terdengar berbeda, meski dalam beberapa dialek /h/ bisa tidak terpengaruh.

 

Hati (organ tubuh) menjadi Ati (yang dalam bahasa Jawa berarti hati juga, namun dalam bahasa Indonesia bisa jadi lebih ambigu).

 

 

/k/: Penghilangan /k/ bisa mengubah arti kata:

 

Kapal (perahu) menjadi Apal (tahu atau ingat).

 

 

2. Penambahan Fonem

 

/a/: Penambahan fonem vokal /a/ bisa menciptakan kata yang berbeda arti:

 

Kelam (gelap) menjadi Kalam (pena, atau alat untuk menulis dalam bahasa Arab).

 

/e/: Penambahan /e/ bisa mengubah makna atau memberikan variasi pengucapan yang penting:

 

Bersih (tidak kotor) menjadi Bersih-bersih (kegiatan membersihkan).

 

Seru (menarik) bisa menjadi Sere (kata untuk menyebutkan pohon serut, tergantung konteks)

 

/h/: Penambahan fonem /h/ di awal atau tengah kata dapat menambah tekanan pada pengucapan, memengaruhi makna, atau membedakan bentuk kata. Misalnya:

 

Harga (nilai suatu barang) jika menjadi Harga dengan penambahan /h/ bisa menekankan fonem secara jelas.

 

*Dampak pada Struktur Kata

 

Penambahan dan penghilangan fonem ini berfungsi untuk membedakan kata-kata yang memiliki makna berbeda. Penghilangan atau penambahan fonem sering terjadi dalam proses pengucapan yang lebih santai atau dalam variasi dialek tertentu, namun dalam bahasa standar (terutama dalam bahasa tulis) hal ini perlu diperhatikan untuk menjaga kejelasan arti kata.

 

Contoh Nyata

 

1. Laku vs Lakuk:

 

Laku (terjadi) vs. Lakuk (terjadi dalam bentuk kata kerja). Dalam hal ini, penambahan /k/ bisa mengubah kata dari kata benda menjadi kata kerja.

 

2. Suka vs Suk:

 

Penambahan /a/ dalam suka mengubah kata dari sekadar pengucapan menjadi kata yang jelas memiliki makna (menyukai sesuatu)

 

*Pembingunguan

Hal yang sering membingungkan adalah perubahan atau penghilangan fonem pada dialek tertentu, seperti dalam bahasa Indonesia sehari-hari di mana fonem /h/ sering dihilangkan, misalnya, dalam kata hari yang diucapkan tanpa /h/ menjadi ari, atau dalam bentuk bahasa daerah yang menyesuaikan pengucapan fonem.