Pasar Tradisional:
Pengemasan Sederhana: Umumnya masih menggunakan bahan-bahan alami seperti daun pisang, daun jati, atau anyaman bambu.
Peralihan ke Plastik: Seiring waktu, penggunaan plastik semakin meningkat, terutama plastik sekali pakai seperti kantong plastik.
Inovasi Terbatas: Pengembangan teknologi pengemasan di pasar tradisional masih terbatas, sering kali mengikuti tren yang ada di pasar modern.
Pasar Modern:
Pengemasan Beragam: Menggunakan berbagai jenis kemasan seperti plastik, kaleng, botol, pouch, dan kemasan vakum.
Teknologi Canggih: Penerapan teknologi seperti kemasan aseptik, kemasan bermodifikasi atmosfer (MAP), dan kemasan aktif semakin luas.
Standarisasi: Pengemasan mengikuti standar tertentu untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.
Dampak Teknologi Pengemasan terhadap Kualitas dan Nilai Jual
Meningkatkan Kualitas:
Perpanjangan Umur Simpan: Teknologi pengemasan modern dapat memperpanjang umur simpan produk, sehingga mengurangi tingkat kerusakan dan pemborosan makanan.
Pelindungan dari Kontaminasi: Kemasan yang baik melindungi produk dari kontaminasi mikroba, serangga, dan kotoran, sehingga menjaga kualitas higienis produk.
Preservasi Nutrisi: Beberapa jenis kemasan dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan.
Meningkatkan Nilai Jual:
Peningkatan Daya Tarik: Desain kemasan yang menarik dan informatif dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen.
Persepsi Kualitas: Kemasan yang berkualitas tinggi memberikan kesan bahwa produk di dalamnya juga berkualitas tinggi.
Perlindungan Merek: Kemasan yang unik dan khas dapat memperkuat identitas merek dan membedakan produk dari pesaing.
Peningkatan Harga: Produk dengan kemasan yang lebih baik umumnya dihargai lebih tinggi oleh konsumen.