Industri pangan kecil dan menengah (IKM) di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengimplementasikan sistem jaminan mutu. Keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun SDM, merupakan hambatan utama. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya jaminan mutu, keterbatasan infrastruktur, dan sulitnya mengakses pasar dan informasi juga menjadi tantangan.
Teknologi dapat membantu IKM mengatasi tantangan tersebut. Implementasi sistem manajemen mutu berbasis digital, seperti ISO 9001, dapat memantau dan mengendalikan proses produksi. Penggunaan teknologi pengawasan kualitas, analisis data, dan e-learning juga dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi. Selain itu, teknologi blockchain dan pengembangan aplikasi mobile dapat memastikan keaslian dan kualitas produk.
Implementasi sistem jaminan mutu dan teknologi membawa manfaat bagi IKM, seperti meningkatkan kualitas produk, kepercayaan pelanggan, dan akses ke pasar global. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, lembaga terkait, dan IKM sangat penting untuk mendukung implementasi sistem jaminan mutu. Pelatihan, pendampingan teknis, dan penyediaan infrastruktur juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan IKM.