Tantangan Terbesar Industri Pangan Kecil dan Menengah (IKM) dalam Mengimplementasikan Sistem Jaminan Mutu:
1. Keterbatasan Dana: Sistem jaminan mutu membutuhkan investasi dalam pelatihan, peralatan, dan sertifikasi yang sering kali sulit dijangkau oleh IKM.
2. Kurangnya Pengetahuan: Banyak pelaku usaha IKM yang belum memahami pentingnya standar keamanan pangan atau cara penerapannya.
3. Minimnya Sumber Daya: IKM sering kekurangan tenaga kerja terlatih atau alat yang memadai untuk mendukung penerapan sistem ini.
4. Persaingan Pasar: Fokus pada volume produksi untuk bersaing harga sering kali membuat jaminan mutu menjadi prioritas kedua.
5. Kepatuhan Regulasi: Kesulitan memenuhi standar internasional atau nasional karena proses yang rumit dan mahal.
Peran Teknologi dalam Mendukung Sistem Jaminan Mutu:
1. Otomatisasi Produksi: Teknologi seperti mesin otomatis dapat meningkatkan konsistensi kualitas produk dan mengurangi kesalahan manusia.
2. Digitalisasi Proses: Sistem digital untuk pelacakan bahan baku, manajemen data, dan dokumentasi membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi.
3. Internet of Things (IoT): Sensor IoT dapat memantau suhu, kelembapan, atau kondisi produksi secara real-time untuk menjaga kualitas pangan.
4. Pelatihan Online: Teknologi menyediakan akses ke pelatihan atau panduan standar jaminan mutu secara mudah dan terjangkau.
5. Sistem Manajemen Mutu Berbasis Cloud: Cloud memungkinkan IKM menyimpan, mengakses, dan mengelola dokumen mutu tanpa membutuhkan infrastruktur fisik yang mahal.