Industri pangan kecil dan menengah menghadapi beberapa tantangan dalam mengimplementasikan sistem jaminan mutu, antara lain:
Kurangnya Pengetahuan dan Sumber Daya: Banyak pelaku UMKM yang belum memahami prinsip dasar standarisasi mutu, sehingga sulit untuk menerapkan sistem yang efektif 1.
Biaya Implementasi: Penerapan sistem jaminan mutu sering kali memerlukan investasi awal yang signifikan, yang bisa menjadi beban bagi usaha kecil 2.
Keterbatasan Akses terhadap Teknologi: Banyak UMKM tidak memiliki akses ke teknologi modern yang dapat membantu dalam pengendalian mutu dan efisiensi produksi 3.
Peran teknologi dalam mendukung pelaksanaan sistem jaminan mutu sangat penting, antara lain:
Automatisasi Proses: Teknologi dapat membantu otomatisasi proses produksi dan pengujian, mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan meningkatkan konsistensi produk.
Sistem Manajemen Data: Penggunaan perangkat lunak manajemen mutu memungkinkan perusahaan untuk melacak dan menganalisis data kualitas secara real-time, membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Pemasaran Digital: Teknologi juga mendukung pemasaran produk melalui platform online, meningkatkan visibilitas dan akses pasar bagi produk pangan lokal